The Real Man is..

by 00.27 0 komentar
Ini gambar spontan yang ku gambar di papan tulis kamar pas bangun tidur Cho.. kalau ditanya siapa, aku juga ndak tau

Hai Cho! Terlalau banyak aku menulis mengenai makhluk kuat yang diciptakan Allah ini, ya Laki-laki. Ehm, jangan ada prasangka apapun dulu sebelum membaca paragraf-paragraf selanjutnya Cho. Pandang saja aku ini anak yang baru belajar memahami.

Dulu saat kecil aku memiliki cita-cita dengan tamanku untuk menjadi laki-laki, huh.. itu benar-benar hal yang tidak masuk akal bukan? Kami kumpulan anak-anak tomboy. Setiap harinya kami selalu bermain basket dan temanku selalu membawa sepatu roda untuk kami bermain bersama. Dulu aku memandang menjadi anak laki-laki itu sangat menyenangkan. Bisa terus menggunakan celana, memanjat pohon sesukanya, dan mainan anak laki-laki itu banyak yang sangat seruuuuu! Tapi setalah itu kami bertaubat karena diperingati oleh orang tua kami, “Hush! Nggak boleh bilang gitu! Itu namanya nggak bersyukur, kalian durhaka sama Allah karena menolak takdir” dan jika diantara kami ditanya, “Kamu laki-laki apa parempuan sih?” pasti kami akan menangis, Hihihi.. ingin jadi anak laki-laki tapi kalau dikira anak laki-laki pasti kami menangis.

Cho, setelah beranjak dari fase anak-anak, aku sudah sadar seutuhnya bahwa kehidupan seorang laki-laki tidaklah semudah yang kukira dulu.. menyenangkan, tidak. Mereka diciptakan untuk menjadi manusia yang kuat dan tegas. Dunia akan menuntut mereka menjadi pribadi yang tahan akan kerasnya takdir: menjadi seorang imam.

Ada pengalaman lucu yang ku dapat dari seorang Ramond Y. Tungka. Taukah? Dia seorang pemain film di Catatan Akhir Sekolah dan Ekskul. Penampilannya kini semakin acak-acakan setelah memandu acara 100 hari keliling Indonesia untuk Kompas TV. Aku kagum terhadap orang ini. Seorang Ramon Y. Tungka adalah sosok laki-laki yang benar-benar tidak bisa dihakimi sikapnya berdasarkan penampilannya. Kalau aku boleh beri nama Cho, dia itu brandal sholeh.. hhehe. Saat, kelahiran anak pertamanya, ada doa yang jarang sekali ku dengar dari para bapak-bapak baru lainnya:
“InsyaAllah.. kalau Allah memberkahi anak saya, semoga anak saya ini benar-benar menjadi laki-laki.. Laki-laki yang sholeh, yang pintar mengaji”

Cho, aku juga mau menceritakan padamu mengenai sikap temanku yang menurutku itu sebuah sikap yang bertanggung jawab sekali sebagai laki-laki. Yang aku ketahui, temanku ini menyimpan rasa ke seorang perempuan dan benar.. perasaannya terbalas. Perempuan yang ia kagumi juga sama halnya memiliki rasa yang sama. Tapi, kawanku ini sangat rapi dalam menyimpan peresaan kagumnya dari si perempuan. Dia bisa bersikap biasa saja kepada si perempuan saat bertemu. Aku mengetahui Cho kalau mereka berdua saling memiliki rasa yang sama. Tetapi, sekarang aku punya tugas yang lebih berat untuk tidak saling memberatkan perasaan mereka. Aku harus menyembunyikan apa yang aku ketahui dari perempuan yang ia kagumi. Padahal aku juga mengetahui kalau si perempuan tadi juga menyimpan rasa yang sama. Posisi yang susah bukan? Dan ketahui lah Cho, apa penjelasannya mengenai sikapnya:

“Kalau aku ngasih tau dia omoganku (mengenai peresaanku ke dia) kan harus ada pertanggungjawabannya. Kalau dia tau terus aku harus gimana? Sementara saat ini aku masih belum bisa bertindak lebih jauh. Cuma bisa mengaguminya dalam hati. Aku nggak kenal pacaran. Aku belum pernah sms-an atau chat-chat hal nggak penting atau sekedar ngasih perhatian lebih ke dia. Kalau emang jodoh pasti ada jalan. Menurutmu gimana? Kalau kamu jadi aku gimana?”

Itu pertanyaan yang sulit Cho, “kalau kamu jadi aku gimana?” yah pasti aku jawab hal sama juga Cho.. pastinya. Hal yang paling berat saat mengagumi seseorang adalah rasa ingin terus bersama. Tapi temanku bisa membuktikanya Cho, bukti kalau mereka bertanggungjawab terhadap perasaan mereka. Saling mengagumi bukan berarti harus terus bersama. Aku hanya berdo’a semoga mereka dipertemukan diwaktu yang tepat, karena tidak ada yang pernah tahu apa rencana Allah untuk mereka.


Di luar sana Cho, pasti ada lebih banyak lagi laki-laki yang baik dan bertanggungjawab seperti temanku. Semoga lebih banyak. Orang-orang sepert itu bukan keluar dari lingkungan yang memanjakan mereka.

gudang kata choco renji

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar